"Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai." (Psa 119:163)
Paling dongkol rasanya kalo jaga toko dan ketemu orang yang tidak jujur. Misalkan tadi (walaupun udah sering juga kejadian), ada satu ibu yang datang ke toko, mau beli buku cerita sekolah minggu. Dia tanya kalau dia ambil banyak, apa dapat potongan. Dan emang dapat potongan dari Rp20.000 jadi Rp17.500. Dia beli 20 biji (lumayan potongan segitu buat 20 biji… OMG, mulai deh hitungan dagang. Hahaha.)
Trus ibu itu minta nanti di nota, tulis harganya Rp20.000. OMG lagi, ternyata orang ini ga jujur banget ya. Udah tau kan kenapa dia minta begitu? Ya buat dapat profit. Kalo dia beli buku kita dengan harga Rp17.500, dia akan kasih ke atasannya nota dengan harga barang masing-masing Rp20.000 dan dia udah untung Rp2.500/buku. Otomatis, langsung deh tolak permintaan ibu itu, “Maaf Ibu, di sini hanya tulis harga yang benar.”
Dalam hati “Gila, buat barang sekolah minggu aja udah ga jujur. Astaga…”
Iseng-iseng tanya dia dari mana dan ternyata ketauan ibu itu beli atas nama gereja. OMG lagi! Gila…. Melayani kok pake korupsi ya? Astaga…. Luar biasa…. Bakat ga jujur, bakat ga selamat nih… Swt… Celaka kita kalau berdusta, apalagi dalam pelayanan.
Manusia macam ini disebut Alkitab sebagai "saksi dusta" (Ams. 14:5). Bicara mengenai bohong atau dusta, kita seharusnya inget sama Iblis, yang dikatakan sebagai "pendusta dan bapa segala dusta" (Yoh. 8:44). Wow, ternyata anak Tuhan ga suka bohong, yang suka bohong itu anaknya Iblis.
Kalo kita orang benar, pasti kita ga akan suka sama kebohongan seperti ini, bukan hanya ga suka tapi kita akan "... benci kepada dusta...." (Ams. 13:5).
Sehebat apa sih "dusta" di mata Tuhan? Wah, serius banget, lho.... "Orang yang dusta bibirnya adalah KEKEJIAN bagi TUHAN...." (Ams. 12:22)
Apalagi kalo orang berdusta cuma buat cari duit.... Bener-bener ga berkenan di mata Tuhan.
Jadi, apakah kita masih bisa berpikir mencapai tujuan dengan berdusta?
"The making of treasures by a lying tongue, Is a vanity driven away of those seeking death." (Prov. 21:6, YLT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar