Minggu, 18 September 2011

Pelukis Korea dan Lukisan Neraka

Sekitar akhir tahun lalu, ketika sedang eksis di FB (waduh….) saya menemukan saudara sepupu saya memposting satu link di status FB-nya dengan judul yang menarik, kira-kira begini: “Lukisan Neraka”. Saya iseng-iseng buka, dan ternyata berisi gambar-gambar siksaan yang mengerikan. Banyak orang yang disiksa Setan di neraka dengan kejamnya.

Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seorang seniman Korea yang mengaku Tuhan membawanya ke neraka dan menyuruhnya agar sekembalinya ke dunia, ia menggambarkan penglihatan-penglihatannya agar dunia segera bertobat dan berbalik kepada Allah yang benar, Allah Alkitab.

“Seorang seniman muda Korea telah dibawa ke Neraka. Si pelukis telah dibawa ke Neraka oleh Tuhan Yesus Sendiri….”

Apakah gambar-gambar itu Alkitabiah? Saya kemudian mengirimkan gambar-gambar itu ke pembimbing rohani saya dan dia bilang kalau dari pertama kali lihat, dia sudah tahu gambar-gambar itu salah semua. Alasannya sangat cocok dengan ajaran Alkitab.

Alkitab mengajarkan bahwa orang-orang yang menolak Allah akan disiksa.

“maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman (2 Pet. 2:9)

Tapi…. Mereka bukannya disiksa Setan, melainkan Setan juga akan disiksa.

“dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Why. 20:10)

 “Dan mereka itu pun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami [Setan] sebelum waktunya?" (Mat. 8:29)

Jadi, Setan dan orang-orang yang tidak berbalik kepada Allah, keduanya akan dihukum siang-dan malam, selama-lamanya. Tetangga kita yang Saksi Yehuwa akan bilang “Kok Allah jahat amat ya sampe menyiksa?” Tapi kita yang mengerti sifat-sifat Allah, kita tahu bukan berarti Allah kejam, tapi di sinilah keadilan Allah.

Di sinilah letak perbedaan kenyataan yang dilukiskan oleh pelukis Korea itu dan yang dilukiskan oleh Alkitab. Pelukis Korea itu menggambarkan bahwa manusia akan disiksa Setan, namun Alkitab mengatakan manusia dan Setan; keduanya akan dihukum.

Kesimpulan: Banyak orang yang mengaku mendapatkan penglihatan, tetapi kita jangan asal terima. Tapi kita cocokkan apakah Alkitab memang melukiskan hal yang sama atau tidak. Kalau gambaran Alkitab dan gambaran penglihatan itu bertentangan, maka itu penglihatan itu sudah pasti bukan dari Tuhan. Entahlah… Mungkin imajinasi atau halusinasi…

"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." (1 Tes. 5:21)

Satu hal lagi…. Masalah ini sempat membuat saya berpikir: kira-kira motivasi kita ikut Tuhan itu apa ya? Karena takut menerima penghukuman kekal, atau karena mau kehidupan yang kekal?

“Lho, bukannya dua pilihan itu sama aja?”

Beda. Coba tanya anak kecil kenapa dia mau belajar rajin; karena takut dimarahin orang tuanya atau supaya orang tuanya yang sudah bekerja susah payah bisa bangga. Motivasi antara kedua hal ini jelas beda.

Motivasi takut dihukum adalah motivasi yang primitif (mindset anak-anak); motivasi mendapatkan sesuatu adalah motivasi yang beradab (mindset dewasa).

Mungkin ketika kita masih anak-anak, kita belajar supaya kita tidak dimarahin orang tua (motivasi primitif), tapi makin kita besar, kita belajar dan kuliah susah-susah itu bukan supaya tidak dihukum orang tua, melainkan supaya nanti bisa hidup dengan pantas dan efektif untuk pelayanan Tuhan.

Kira-kira sekarang kita ikut Tuhan dengan mindset anak-anak yang takut dihukum, atau dengan mindset yang dewasa, yang kita mendambakan bersama dengan Tuhan hingga kekekalan nanti?

“Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” (Maz. 73:26)

“Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yoh.14:3 )

Jumat, 02 September 2011

Yesus itu Allah? Kok Mati?

 “Konsepsi Tuhan 3 in 1 itu salah… Kalau Tuhan mati di salib apa emang Tuhan yang tidak konsisten atau memang kita telah ditipu? Sesuatu yang mati adalah “makhluk”…. Apakah Tuhan itu “makhluk”? Apa mungkin Tuhan disamakan dengan ciptaan-Nya? Umat Kristen dan Katolik kalau ditanya ajarannya, tidak mengerti tentang konsep ketuhanan mereka sendiri. Menipu orang lain dalam Kristen dan Katolik diperbolehkan. Yesus menyukai orang-orang yang seperti itu. Tuhan mati disalib buat menebus dosa manusia. Bukannya pastor-pastor bisa mengampuni dosa juga? Kalau begitu buat apa Yesus mati?”

Wah, komentar yang hebat ya…. Kelihatannya masuk akal sekali. Tapi yuk kita komentari kalimat per kalimatnya.

Sebelum komen, saya mau mengatakan bahwa dasar bicara saya adalah Alkitab dan saya adalah orang Kristen, jadi saya tidak akan berbicara apa-apa tentang Katolik.

Konsepsi Tuhan 3 in 1 itu salah…

Ya tergantung menurut apa. Menurut Alkitab, ya memang begitu konsepnya. Kalau menurut kitab suci lain, ya tidak begitu. Jadi ya tergantung mau pakai kitab yang mana sebagai standar.
Nah, mulai sini saya akan komen pakai Alkitab ya. Ya setidaknya Saudara tahu kalau memang di Alkitab diajarkan Tritunggal.

Kalau Tuhan mati di salib apa emang Tuhan yang tidak konsisten atau memang kita telah ditipu?

Alkitab bilang,
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu)
Alkitab mengatakan bahwa Yesus (yang ditikam itu) adalah Tuhan Allah atau Allah Yang Mahakuasa.
Jadi, memang Alkitab bilang Tuhanlah yang disalib.

Sesuatu yang mati adalah “makhluk”…. Apakah Tuhan itu “makhluk”? Apa mungkin Tuhan disamakan dengan ciptaan-Nya?

Saya tidak setuju kalau sesuatu yang mati adalah “makhluk”, karena menurut ayat yang tadi, Allah yang Mahakuasa yang mengambil rupa manusia (namanya Yesus) mati.
Nah, tapi kita jangan samakan kematian Yesus dengan kematian manusia manapun. Yesus mati bukan karena nyawanya direnggut, tapi karena Yesusnya yang mau kasih.

10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." (Yohanes)

Wah, bener-bener beda ya sama kematian manusia manapun. Yesus memberikan nyawa-Nya, karena Yesus yang mau memberikan nyawa-Nya, dan tidak ada seorang pun yang dapat mengambil nyawa Yesus. Waw, apakah ada “makhluk” yang bisa seperti ini? Apakah ada “makhluk” yang hanya akan mati kalo dia sendiri yang kasih nyawanya?

Perbedaan lainnya ada di sini: Yesus mati menghapus dosa orang percaya. Nah, apakah ada satu manusia yang dapat mati dan menebus dosa orang lain? Oke deh jangan banyak-banyak… apa ada orang yang mati bisa menebus dosa dua orang? Jangankan dua orang, seseorang aja ga bisa mati buat nebus dosanya sendiri.
Nah, kalau Yesus, jauh lebih super, Dia menebus dosa orang percaya yang jumlahnya ada banyak banget. Wow….

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya (Wahyu)

Wah, ketambahan lagi deh kelebihan Yesus; Dia mati, trus bangkit dan berkuasa atas raja-raja di bumi. Ada gak manusia satu saja yang seperti itu? Wow…

Umat Kristen dan Katolik kalau ditanya ajarannya, tidak mengerti tentang konsep ketuhanan mereka sendiri.

Banyak yang tidak mengerti, tapi tidak semuanya seperti itu. Ayo lah… kok generalisasi ya? J
Lebih tragis lagi kalo yang tidak belajar Alkitab, tapi memberi pernyataan yang tidak tepat tentang ajaran ini.

Menipu orang lain dalam Kristen dan Katolik diperbolehkan. Yesus menyukai orang-orang yang seperti itu.

Sungguh? Baca di mana tuh?
Perasaan Yesus malah benci. Dia sendiri bilang:

5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Matius)

Tuhan mati disalib buat menebus dosa manusia. Bukannya pastor-pastor bisa mengampuni dosa juga? Kalau begitu buat apa Yesus mati?

Saya no comment, karena saya bukan Katolik.
Saya hanya mau bilang Yesus mati untuk menyelamatkan orang-orang yang tulus hatinya mau menerima kebenaran. Saya berdoa agar Saudara dapat menjadi salah satu dari orang-orang tersebut.
Dan, ini semua adalah perkataan Alkitab. Kalo menurut kitab lain, ya pasti beda lah ya :)