Sekitar akhir tahun lalu, ketika sedang eksis di FB (waduh….) saya menemukan saudara sepupu saya memposting satu link di status FB-nya dengan judul yang menarik, kira-kira begini: “Lukisan Neraka”. Saya iseng-iseng buka, dan ternyata berisi gambar-gambar siksaan yang mengerikan. Banyak orang yang disiksa Setan di neraka dengan kejamnya.
Lukisan-lukisan itu dibuat oleh seorang seniman Korea yang mengaku Tuhan membawanya ke neraka dan menyuruhnya agar sekembalinya ke dunia, ia menggambarkan penglihatan-penglihatannya agar dunia segera bertobat dan berbalik kepada Allah yang benar, Allah Alkitab.
“Seorang seniman muda Korea telah dibawa ke Neraka. Si pelukis telah dibawa ke Neraka oleh Tuhan Yesus Sendiri….”
Apakah gambar-gambar itu Alkitabiah? Saya kemudian mengirimkan gambar-gambar itu ke pembimbing rohani saya dan dia bilang kalau dari pertama kali lihat, dia sudah tahu gambar-gambar itu salah semua. Alasannya sangat cocok dengan ajaran Alkitab.
Alkitab mengajarkan bahwa orang-orang yang menolak Allah akan disiksa.
“maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman” (2 Pet. 2:9)
Tapi…. Mereka bukannya disiksa Setan, melainkan Setan juga akan disiksa.
“dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Why. 20:10)
“Dan mereka itu pun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami [Setan] sebelum waktunya?" (Mat. 8:29)
Jadi, Setan dan orang-orang yang tidak berbalik kepada Allah, keduanya akan dihukum siang-dan malam, selama-lamanya. Tetangga kita yang Saksi Yehuwa akan bilang “Kok Allah jahat amat ya sampe menyiksa?” Tapi kita yang mengerti sifat-sifat Allah, kita tahu bukan berarti Allah kejam, tapi di sinilah keadilan Allah.
Di sinilah letak perbedaan kenyataan yang dilukiskan oleh pelukis Korea itu dan yang dilukiskan oleh Alkitab. Pelukis Korea itu menggambarkan bahwa manusia akan disiksa Setan, namun Alkitab mengatakan manusia dan Setan; keduanya akan dihukum.
Kesimpulan: Banyak orang yang mengaku mendapatkan penglihatan, tetapi kita jangan asal terima. Tapi kita cocokkan apakah Alkitab memang melukiskan hal yang sama atau tidak. Kalau gambaran Alkitab dan gambaran penglihatan itu bertentangan, maka itu penglihatan itu sudah pasti bukan dari Tuhan. Entahlah… Mungkin imajinasi atau halusinasi…
"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." (1 Tes. 5:21)
Satu hal lagi…. Masalah ini sempat membuat saya berpikir: kira-kira motivasi kita ikut Tuhan itu apa ya? Karena takut menerima penghukuman kekal, atau karena mau kehidupan yang kekal?
“Lho, bukannya dua pilihan itu sama aja?”
Beda. Coba tanya anak kecil kenapa dia mau belajar rajin; karena takut dimarahin orang tuanya atau supaya orang tuanya yang sudah bekerja susah payah bisa bangga. Motivasi antara kedua hal ini jelas beda.
Motivasi takut dihukum adalah motivasi yang primitif (mindset anak-anak); motivasi mendapatkan sesuatu adalah motivasi yang beradab (mindset dewasa).
Mungkin ketika kita masih anak-anak, kita belajar supaya kita tidak dimarahin orang tua (motivasi primitif), tapi makin kita besar, kita belajar dan kuliah susah-susah itu bukan supaya tidak dihukum orang tua, melainkan supaya nanti bisa hidup dengan pantas dan efektif untuk pelayanan Tuhan.
Kira-kira sekarang kita ikut Tuhan dengan mindset anak-anak yang takut dihukum, atau dengan mindset yang dewasa, yang kita mendambakan bersama dengan Tuhan hingga kekekalan nanti?
“Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” (Maz. 73:26)
“Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yoh.14:3 )